Edukasi Fakta, Opini, dan Hoax, Bagi Generasi Z untuk Berpikir Kritis dan Bijak

Authors

  • Franciscus Xaverius Wartoyo Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan
  • Bambang Priyatna Kusuma Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan

DOI:

https://doi.org/10.53299/bajpm.v5i4.2815

Keywords:

Berpikir Kritis, Edukasi, Fakta, Opini, Hoax

Abstract

Program edukasi debat yang diselenggarakan oleh Universitas Pelita Harapan Lippo Karawaci, yang diadakan di Sekolah Dian Harapan Daan Mogot adalah kegiatan pengajaran dengan upaya membekali siswa dengan kompetensi berdebat dan berargumen. Kegiatan ini bertujuan mendeskripsikan pengalaman penulis dalam edukasi debat pada siswa kelas 11 dengan fokus pada keterampilan membedakan fakta, opini, dan hoaks serta memberikan solusi untuk menyelesaikan kendala yang ada. Kemampuan menelaah informasi ini,  menjadi salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki pelajar, terutama dalam menghadapi arus informasi digital yang seringkali bercampur antara data valid, pandangan subjektif, dan disinformasi. Melalui metode pembelajaran berbasis debat, siswa dilatih untuk mengidentifikasi karakteristik fakta yang dapat diverifikasi, opini yang bersifat argumentatif, serta hoaks yang menyesatkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-reflektif dengan teknik observasi kelas, analisis tugas, dan refleksi guru. Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa siswa kelas 11 lebih mampu mengenali kredibilitas sumber, menyusun argumen berdasarkan data, serta memberikan sanggahan yang kritis terhadap klaim yang tidak valid. Namun dalam pelaksanaannya, masih ditemukan kesulitan dalam membedakan opini dengan fakta terselubung, sehingga perlu adanya pendampingan lebih lanjut dan latihan fact-checking menggunakan sumber resmi. Temuan ini menegaskan bahwa dalam edukasi debat tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kemampuan retorika, tetapi juga membentuk literasi informasi yang kuat. Dengan demikian, integrasi latihan membedakan fakta, opini, dan hoaks dalam edukasi debat dapat menjadi strategi efektif dalam membekali siswa menghadapi tantangan di era digital.

References

Aksenta, A., Irmawati, I., Ridwan, A., Nur Hayati, N., Sepriano, S., Herlinah, H., Silalahi, A. T., Pipin, S. J., Abdurrohim, I., Boari, Y., Mardiana, S., Sutoyo, M. N., Sumardi, S., Gani, I. P., & Ginting, T. W. (2023). Literasi digital: Pengetahuan & transformasi terkini teknologi digital era industri 4.0 dan society 5.0 (vii + 246 hlm.). Jambi: PT Sonpedia Publishing Indonesia. ISBN 978-623-8483-04-4.

Fauzi, A. (2021). Pengaruh literasi digital terhadap kecenderungan penyebaran hoaks di kalangan remaja. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 25(2), 77–84. https://jkd.komdigi.go.id/index.php/pekommas/article/view/4271

Hamson, Z., Hasrullah, M., Ansarullah, F., & Syarkawi, M. T. (2024). Literasi media digital di Indonesia. Serang: CV Cermindo Utama.

Kavanagh, J., & Rich, M. D. (2018). Truth decay: An initial exploration of the diminishing role of facts and analysis in American public life. RAND Corporation.

Komdigi. (2020, 13 Agustus). Kominfo mencatat sebanyak 1.028 hoaks tersebar terkait COVID-19. Kementerian Komunikasi dan Digital. https://www.komdigi.go.id/berita/sorotan-media/detail/kominfo-mencatat-sebanyak-1-028-hoaks-tersebar-terkait-covid-19

Maryani, S., & Wulandari, R. R. (2025). Analisis Keterampilan Literasi Membaca Digital Generasi Z Dalam Mengidentifikasi Berita Hoaks Di Era Digital. Jurnal TEDC, 19(1), 8-15.

Oktavian, E. R., & Sulistyowati, A. (2024). Peran literasi digital remaja dalam menghadapi penyebaran berita hoaks. Jurnal Komunikasi Pemberdayaan, 3(1). https://jurnalpengabdianmasyarakatbangsa.com/index.php/jpmba/article/download/2422/1809/14976

Putra, S. D., Kusumastuti, B. N., & Ma'arif, N. (2023). Potensi Ancaman Penggunaan OSINT Menyebabkan Kegagalan Pengambilan Keputusan Akibat Informasi Hoax. Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, 6(2), 4.

Rusdiyanti, S., Hutagalung, B., Afandi, R., Firmansyah, S. M., & Radianto, D. O. (2023). Pentingnya Literasi Informasi dalam Menghadapi Tantangan Informasi Palsu (Hoaks). Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 2(3), 395-400.

Rusdy, M. (2021). Pengaruh Literasi Digital Terhadap Pencegahan Informasi Hoaks pada Remaja di SMA Negeri 7 Kota Lhokseumawe. Pekommas, 6(2), 77-84.

van der Linden, S. (2023). Foolproof: Why misinformation infects our minds and how to build immunity (First American ed.). W.W. Norton & Company.

Wartoyo, F. X. (2019). Etika komunikasi mahasiswa dan dosen dalam perspektif akademis revolusi 4.0. Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter, 3(1), 39–47. https://waskita.ub.ac.id/index.php/waskita/article/view/43

Young, K. (2017). Bunk: The rise of hoaxes, humbug, plagiarists, phonies, post-facts, and fake news. Graywolf Press.

Zimdars, M., & McLeod, K. (Eds.). (2020). Fake news: Understanding media and misinformation in the digital age. MIT Press.

Downloads

Published

2025-10-24