Sosialisasi Kesantunan Berbahasa di Media Sosial pada Pelajar SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon
DOI:
https://doi.org/10.53299/bajpm.v1i1.32Keywords:
kesantunan berbahasa, media sosial, sosialisasiAbstract
Bahasa menunjukan cerminan diri. Orang yang berbahasa dengan santun maka menunjukan karakter dirinya. Dalam komunikasi lisan maupun tulisan bahasa yang digunakan tentu harus memperhatikan sikap santun. Namun kenyataannya pengguna bahasa tidak acuh dengan kesantunan berbahasa terutama di media sosial. Di era digital ini pengguna media social didominasi kalangan muda yang berada pada rentang usia 18-24 tahun dengan jumlah pria lebih banyak 18 persen dibandingkan wanita. Melalui angket yang sudah disebarkan kepada pelajar di SMA Al Azhar 5 Cirebon sebagian siswa tidak mengetahui tentang kesantunan berbahasa. Ketidaktahuan etika komunikasi di media tersebut yang membuat pengguna bahasa khususnya pelajar dengan mudah memberikan komentar kasar atau penghinaan. Berdasarkan kondisi tersebut kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Sosialisasi Kesantunan Berbahasa Di Media Sosial Pada Pelajar SMA Al Azhar 5 Cirebon dilaksanakan. Solusi yang ditawarkan dari pengabdian ini memberikan sosialisasi kepada pelajar SMA Al Azhar 5 Cirebon tentang kesantunan berbahasa melalui media daring zoom meeting. Tujuan pengabdian ini yakni memberikan pengetahuan tentang kesantunan berbahasa di media social kepada pelajar SMA Al Azhar 5 Cirebon; memberikan pengetahuan etika komunikasi; menyosialisasikan tentang UU ITE Cirebon. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah ceramah, tanya jawab. Hasil yang diperoleh mahasiswa antusias dan memiliki keinginan untuk bisa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam keseharian.
References
Budiwati, T. R. (2017). Kesantunan berbahasa mahasiswa dalam berinteraksi dengan dosen di Universitas Ahmad Dahlan: analisis pragmatik. The 5TH Flurecol Proceeding, UAD, Yogyakarta, 557-571.
Budiyanto. (2018). Sebarkan Ujaran Kebencian di Facebook, Pelajar di Sukabumi Terancam Dipenjara. Kompas, 3 Maret (diakses, 10 Januari 2020)
Chaer, Abdul. (2010). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Hymes. D. (1974) Model of Interaction of language ang Social Life. Dalam Gumperz dan Dell Hymes (ed). Direction in Sosiolinguistic. New York: Hold & Rinehart and Winston.
Leech, Geoffrey. (2011). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Mahsun. (2012). Metode Penelitian Bahasa, Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.
Maulidi, A. (2015). Kesantunan Berbahasa pada Media Jejaring Sosial Facebook. BAHASANTODEA, 3(4).
Nugrahani, F. (2017). Penggunaan Bahasa dalam Media Sosial dan Implikasinya terhadap Karakter Bangsa. Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 3(1).
Pranowo. (2012). Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: PustakaPelajar
Rahardi, Kunjana. (2005). Pragmatik; Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rahayu, S. (2019). Analisis Kesantunan Berbahasa Media Sosial Instagram: Kajian Pragmatik (Doctoral dissertation).
Ristiani, Iis. (2013). Pembudayaan Kesantunan Berbahasa dalam Media Facebook sebagai Upaya Pembinaan Karakter Bangsa. Kongres Bahasa Indonesia X. Jakarta, 28-31 Oktober 2013
Rustono. (1999). Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
Suciartini, N. N. A., & Sumartini, N. L. P. U. (2018). Verbal Bullying Dalam Media Sosial Ditinjau Dari Perspektif Penyimpangan Prinsip Kesantunan Berbahasa. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(1), 104-134.