Penanganan Anak Tunagrahita dalam Bentuk Terapi Okupasi Bina Diri

Authors

  • Rafael Lisinus Ginting Universitas Negeri Medan
  • Carenina Z Y T Universitas Negeri Medan
  • Fadhilah Amanda Putri Universitas Negeri Medan
  • Indri Yosela Siagian Universitas Sumatera Utara
  • Irene Dian Pratiwi Universitas Negeri Medan
  • Lidya Feronika Nababan Universitas Negeri Medan
  • Maria Chyntia Panjaitan Universitas Negeri Medan
  • Putri Domianda Universitas Negeri Medan
  • Triani Ananta Br Sembiring Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.53299/bajpm.v3i2.350

Keywords:

Penanganan, Tunagrahita, Bina Diri

Abstract

Anak tunagrahita merupakan sebagai kemampuan anak tunagrahita yang memiliki IQ sama atau lebih rendah dari 70, memiliki keterbatasan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, tidak memikirkan hal yang abstrak dan berbelit-belit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penanganan anak tunagrahita dalam bentuk terapi okupasi/bina diri. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berusaha mendeskripsikan suatu latar, objek atau peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas pengumpulan dan analisis data yang lebih menyempit dan terarah pada suatu topik tertentu lokasi penelitian di Sekolah SLB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi okupasi/bina diri merupakan salah satu bentuk penanganan yang efektif untuk meningkatkan kemandirian anak tunagrahita. Terapi okupasi/bina diri dapat membantu anak tunagrahita untuk mengembangkan keterampilan dalam merawat diri, mengelola diri, tumbuh secara pribadi, berkomunikasi, dan bersosialisasi. Terapi okupasi/bina diri juga salah satu bentuk penanganan yang penting untuk meningkatkan kemandirian anak tunagrahita. Terapi ini dapat membantu anak tunagrahita untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk hidup mandiri dan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat.

References

Abdi, R. F., Asmiati, N., & Elsa Dikeu Septian. (2021). Keterampilan bimbingan merawat diri pada anak dengan hambatan intelektual usia 12 tahun di kp. binuang randu, kec. binuang, kab. serang-banten. Jurnal Penelitian Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 10–16.

Aprianto, Kapit Tatak, Ach Rasyad, and Zulkarnain Zulkarnain. (2019). “Pendampingan Partisipatori Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Tunagrahita.” Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 4, no. 6: 795–802.

Heri, M., Astriani, N. M. D. Y., Purwantara, K. G. T., & Sari, P. D. K. (2020). Terapi Okupasi Memasang Tali Sepatu terhadap Motorik Halus pada Anak Tunagrahita Sedang. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(1), 239–247. https://doi.org/10.31539/jks.v4i1.1771

Hikmah, A. (2018). Penanganan Anak Tunagrahita Mampu Didik Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 31(7), 3056–3063.

Jaja, S. (2015). Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap Kemampuan Bina Diri Menutup Mulut Anak Tunagrahita Sedang. Jurnal Edueksos, III, 1–8.

Kurniawan, Emil. "Pengaruh program bina diri terhadap kemandirian anak tunagrahita." Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi 5.2 (2012): 616-628.

Maranata, G., Sitanggang, D. R., Pakpahan, S. H., & Herlina, E. S. (2023). Penanganan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus , ( Tuna Grahita ). KHIRANI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 87–94.

Penelitian, A., Bc, S. L. B., Wartawan, Y., Bandung, K., Bc, S. L. B., Wartawan, Y., Kunci, K., & Bina, L. (2022). DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN Aep Kusnawan , Sitta Resmiati Muslimah , Ajrina Amalia S . Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. 2, 7–15.

Raharjo, R. C., & Sudarto, Z. (2016). Model Pembelajaran Langsung Terhadap Kemampuan Bina Diri Siswa Tunagrahita Ringan. Jurnal Pendidikan Khusus, 1–10.

Rahmawati, S. W., & Jagakarsa, U. T. (2018). Penanganan Anak Tuna Grahita (Mental Retardation) dalam Program Pendidikan Khusus. Jurnal Psiko Utama, May, 5–27.

Rezqi, Y. A. (2022). Pelaksanaan Terapi Okupasi Dan Dampaknya Terhadap Motorik Halus Anak Tunagrahita Di Autis Center Kota Bengkulu. Journal Development and Research in Education, 2(2), 9–19.

Sari, S. F. M., Binahayati, B., & Taftazani, B. M. (2017). Pendidikan Bagi Anak Tuna Grahita (Studi Kasus Tunagrahita Sedang Di Slb N Purwakarta). Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 217–222. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14273

Sudarsini.2017.Fisioterapi.Malang:GunungSamudera

Sudrajat, D., & Rosida, L. (2013). Pendidikan Bina Diri Anak Berkebutuhan Khusus. PT Luxima Metro Media.

Sugiyono. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yendrizal Jafril, Esa Putri Nabella, N. (2019). Terapi Okupasi Bina Diri Terhadap Kemandirian Pada Anak Tunagrahita. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis, 2(1), 105–110.

Downloads

Published

2023-12-22

How to Cite

Ginting, R. L., Z Y T, C., Putri, F. A., Siagian, I. Y., Pratiwi, I. D., Nababan, L. F., Panjaitan, M. C., Domianda, P., & Sembiring, T. A. B. (2023). Penanganan Anak Tunagrahita dalam Bentuk Terapi Okupasi Bina Diri. Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 167–173. https://doi.org/10.53299/bajpm.v3i2.350