Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Olahan Daun Teh dalam Rangka Meningkatkan Potensi Agrowisata

Authors

  • Atikah Ulayya Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.53299/bajpm.v4i2.641

Keywords:

Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan olahan daun teh, Agrowisata

Abstract

Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan olahan daun teh merupakan langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan. Melalui program pemberdayaan ini, masyarakat desa akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam mengolah daun teh menjadi berbagai produk yang bernilai jual tinggi. Secara keseluruhan, pengembangan olahan daun teh di PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan langkah strategis yang dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat. Melalui pemberdayaan masyarakat, pelatihan, dan dukungan dari berbagai pihak, potensi besar perkebunan teh di desa ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Beberapa tahapan metode pelaksanaan kegiatan berupa: Sosialisasi dan Penggalangan Dukungan, Pelatihan dan Pendampingan Teknis, Pengembangan Manajemen Usaha, Pembangunan Fasilitas Produksi, Pemasaran dan Promosi, dan Monitoring dan Evaluasi. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan olahan daun teh menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan potensi agrowisata. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam bidang pertanian dan pengolahan produk, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Masyarakat yang sebelumnya hanya mengandalkan penjualan daun teh mentah kini dapat meningkatkan nilai jual produknya melalui diversifikasi produk. Hal ini meningkatkan pendapatan mereka dan menciptakan lapangan kerja baru di desa. Produk olahan teh yang memiliki kualitas tinggi dan kemasan menarik juga berhasil menarik minat wisatawan, sehingga meningkatkan jumlah kunjungan ke desa tersebut. Selain dampak ekonomi, kegiatan ini juga memberikan dampak sosial yang positif. Masyarakat menjadi lebih kompak dan termotivasi untuk bekerja sama dalam mengembangkan produk olahan teh. Pelatihan dan peningkatan kapasitas yang diberikan juga meningkatkan rasa percaya diri masyarakat dalam mengelola usaha mereka.

References

Agustin, I. (2020). Strategi Pengembangan Desa Wisata Melalui Model Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

Arifin, H. S., Munandar, A., Arifin, N. H., & Kaswanto. (2009). Potensi Kegiatan Agrowisata di Perdesaan (Buku Seri IV: Manajemen Lanskap Perdesaan bagi Kelestarian dan Kesejahteraan Lingkungan). Biro Perencanaan Pertanian.

Br Surbakti, A. N. (2021). Analisis Potensi Agrowisata di Kabupaten Karo. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Data Wisata. (2023). Wisata Kebun Teh Sidamanik Simalungun Dan Air Terjun Bah Biak. Data Wisata. https://www.datawisata.com/kebun-teh-sidamanik-simalungun

Despica, R. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Agro Wisata Kebun Teh Di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Spasial, 3(1), 43–49. https://doi.org/10.22202/js.v3i1.1596

Gasser, M., Salzano, C., Di Meglio, R., & Lazarte-Hoyle, A. (2005). Pembangunan Ekonomi Lokal dalam Situasi Pasca Krisis. Organisasi Perburuhan Internasional.

Holid, A. (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Agrowisata Di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Pesawaran (Vol. 1, Issue 1) [Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung]. http://repository.radenintan.ac.id/14716/

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. PT Grasindo.

Kendhil. (2024). Kebun Teh Bahbutong, Sidamanik Simalungun, Kebun Terbesar Di SUMUT. Kendhil. https://kendhil.com/places/kebun-teh-bahbutong-sidamanik-simalungun-kebun-terbesar-di-sumut/

Khasanah, S. F. (2019). Model Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Pariwisata Di Desa Sumbergondo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

Lathifah, A. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Asosiasi Mekarsari Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Mandhaputri, H. A., Aribowo, & Riasih, T. (2023). Pengembangan Ekonomi Lokal Sebagai Strategi Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Karamatwangi (Studi Kasus di Kawasan Pengembangan Kentang, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut). LINDAYASOS : Jurnal Ilmiah Perlindungan Dan Pemberdayaan Sosial, 5(2), 115–134.

N, F. A., Krisnani, H., & Darwis, R. S. (2014). Pengembangan Desa Wisata Melalui Konsep Community Based Tourism. Prosiding KS: Riset & PKM, 2(3), 301–444. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i3.13581

Nawangsari, E. R., Dharmawan, M. Z., Afifah, N. S. H., & Fajrin, N. Z. (2021). Penerapan Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Wisata Berkelanjutan Di Kampung Genteng Candirejo. Journal Publicuho, 4(2), 371–383. https://doi.org/10.35817/jpu.v4i2.17983

Rahma, H. (2012). Acuan Penerapan Pengembangan Ekonomi Lokal untuk Kota dan Kabupaten. Direktoral Jendral Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.

Rahmat, A., Novianti, E., Khadijah, U. L. S., Dienaputra, R. D., & Nugraha, A. (2022). Pengembangan Agrowisata Melalui Pendekatan Community Based Tourism di Desa Mirat Kabupaten Majalengka – Jawa Barat. PARAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 8–16. https://doi.org/10.25008/parahita.v3i1.57

Rai Utama, I. G. B. (2015). Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia : Solusi Masif Pengentasan Kemiskinan. Dee Publish.

Ray Utama, I. G. B. (2019). Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia. CV Budi Utama.

Rifa’i, A. (2008). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal. Unnes Press.

Rodríguez-Pose, A., & Tijmstra, S. (2005). Local Economic Development as an Alternative Approach to Economic Development in Sub-Saharan Africa. Department of Geographyand Environment.

Sarudin, R. (2023). Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kampung Saungkuriang Kota Tangerang. Jurnal Manajemen Perhotelan Dan Pariwisata, 6(1), 220–228. https://doi.org/10.23887/jmpp.v6i1.57709

Siahaan, A., Firmando, H. B., Hutagalung, B. T. J., Sitepu, Y. K. ., & Arif Panjaitan, A. P. (2023). Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Di Desa Meat Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba. Jurnal Mahasiswa Kreatif, 1(6), 61–70. https://doi.org/10.59581/jmk-widyakarya.v1i6.1503

Simangunsong, T. L., & Soesanti, A. (2018). Penerapan Community Based Tourism (CBT) dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Duyung, Trawas, Mojokerto. Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (Sendimas) Universitas Kristen Maranatha. https://repository.ubaya.ac.id/38306/1/Artikel Sendimas_2018 an Tuani LS.pdf

Suganda, A. D. (2018). Konsep Wisata Berbasis Masyarakat. I-Economic, 4(1), 29–41. https://doi.org/10.19109/ieconomics.v4i1.2181

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasi di Indonesia. Gava Media.

Totok, & Poerwoko. (2012). Pemberdayaan Masyarakat dalam Prespektif Kebijakan Publik. Alfabeta.

Wrihatolono, R. R., & Dwijowojoto, R. N. (2007). Manajemen Pemberdayaan. PT. Elex Media Kopentindo.

Downloads

Published

2024-08-15

How to Cite

Ulayya, A. (2024). Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Olahan Daun Teh dalam Rangka Meningkatkan Potensi Agrowisata. Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 146–160. https://doi.org/10.53299/bajpm.v4i2.641