Pembelajaran Kooperatif Bamboo Dancing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Besaran dan Satuan
DOI:
https://doi.org/10.53299/diksi.v1i1.87Keywords:
Pembelajaran Kooperatif, Bamboo Dancing, Besaran dan SatuanAbstract
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah sebagian besar metode pembelajaran masih bersifat tradisional. Dimana proses pembelajaran sering didominasi dengn metode ceramah sehingga interaksi antara siswa yangg satu dengn yangg lainnya kurang dan hasil belajarnyapun rendah khususnya pada mata pelajaran IPA Fisika. Dengn menerapkan model pembelajaran koperatif tipe Bamboo Dancing diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII materi pokok Besaran dan Satuan SMP Negeri 1 Praya Timur. Hasil penelitiaan ini adalah, pada siklus I rata-rata nilai evaluasi siswa adalah 64,91 dengn persentase ketuntasan 68,75%, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor rata-rata 37,5 ini menunjukkan kategori cukup aktif. Pada siklus II rata-rata nilai evaluasi siswa 73,24 dengn persentase 87,50% dimana hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor rata-rata 46 ini menunjukkan kategori aktif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran koperatif tipe Bamboo Dancing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika kelas VII pokok bahasan Besaran dan Satuan semester ganjil SMP Negeri 1 Praya Timur tahun pelajaran 2019/2020.
References
Anonim. (2009). Metode pembelajaran pendidikan. http/www.muhfida.com (22 Desember 2009.
Anonim (2009). Model Pembelajaran Tari Bambu. http/wywld.wordpress.com (22 Desember 2009).
Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Edisi revisi). Bumi aksara. Jakrta. Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka cipta. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Rineka Cipta Aqib, zaenal. 2006. Penelitian tindakan kelas. Rineka Cipta: Jakarta.
Basir. (1988). Evaluasi pendidikan. Airlangga university press. Surabaya
Budiningsih, A. (2005). Belajar dan pembelajaran. Rineka cipta. Jakarta Djali, psikologi pendidikan, (Jakarta: sinar Grafika offset, 2009) (http/goeswarno.blogspot)
Hamalik Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Madya, S. (2007). Penelitian tindakan kelas. www.file. Upi. Ed.com (25 agustus 2010)
Mutmainah, M., Dusalan, D., & Muchlis, M. (2018). PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KREATIVITAS MATEMATIKA SISWA PADA KELAS VIII UNGGULAN MTsN 1 MAKASSAR. SUPERMAT (Jurnal Pendidikan Matematika), 2(2), 18-28.
Nana sujana, Dasar-dasaar proses belajar mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010)
Nasir. (1983). Metode penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yangg mempengaruhinya. Rineka cipta. Jakarta Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Pustaka pelajar. Yogyakarta.
Syarifuddin, S. (2019). IDENTIFIKASI KESULITAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA PEMECAHAN MASALAH PECAHAN. SUPERMAT (Jurnal Pendidikan Matematika), 3(1), 34-42.
Syarifuddin, S. (2018). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Ketercapaian Kompetensi Dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Di SMA. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 4(1), 163-172
Trianto. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivisitik. Prestasi Pustaka. Jakarta. Tim Abdi,G. Ipa Terpadu untuk SMP kelas VII.Erlangga. jakarta
Yasa, Doantara. (2008). Aktivitas dan Prestasi Belajar. http/lpotes.wordpress.com (26 November 2009).