Tantangan dan Peluang: Studi Kasus Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Mandiri Berubah Kabupaten Tapanuli Utara

Authors

  • Ordekoria Saragih Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Ristati Marpaung Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.53299/jppi.v4i3.632

Keywords:

Kurikulum Merdeka, Sekolah Menengah Atas Negeri, Mandiri Berubah, Tantangan dan Peluang

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan memenuhi kebutuhan zaman, kurikulum pembelajaran terus diperbarui. Pemerintah menetapkan Kurikulum Merdeka untuk diimplementasikan di seluruh Indonesia guna menciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual, relevan, dan menarik bagi siswa. Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja tantangan yang dihadapi oleh para guru di tingkat SMA Negeri di Tapanuli Utara dan mengkaji apa saja peluang yang mereka miliki. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mewawancarai guru-guru dari dua perwakilan sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap Mandiri Berubah. Hasil wawancara mendalam yang bersifat semi-struktur tersebut kemudian diolah dengan teknik thematic analysis untuk mengidentifikasi pola atau tema utama dalam data. Adapun proses analisis data dilakukan melalui siklus lima tahap yang terdiri dari Compiling, Disassembling, Reassembling, Interpreting dan Concluding. Data menunjukkan bahwa para guru mengalami hambatan seperti kurangnya sarana dan prasarana terkait teknologi, terbatasnya ketersediaan materi dalam perangkat ajar kurikulum merdeka, dan minimnya pelatihan mengenai kurikulum merdeka. Namun dibalik tantangan tersebut mereka juga tetap mampu melaksanakan kurikulum merdeka belajar dengan baik, yang ditandai dengan adanya pengembangan karakter dan bakat siswa, pendekatan yang fleksibel dan nyaman dalam kurikulum merdeka, dan meningkatnya kolaborasi antar guru. Dengan pelatihan yang berkelanjutan, infrastruktur yang memadai, pendekatan kontekstual, kreativitas, kolaborasi, proyek-proyek relevan, serta evaluasi dan umpan balik, sekolah-sekolah pada tahap mandiri berubah dapat meningkatkan implementasi Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

References

Arifin, Z., & Rahmawati, L. (2022). Tantangan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka: Studi Kasus di Sekolah-sekolah Daerah Terpencil. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 45(3), 123-137.

Bloom, B. S., Engelhart, M. D., Furst, E. J., Hill, W. H., & Krathwohl, D. R. (1956). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational goals. Handbook 1: Cognitive domain (pp. 1103-1133). New York: Longman.

Black, P., & Wiliam, D. (1998). Assessment and classroom learning. Assessment in Education: Principles, Policy & Practice, 5(1), 7-74.

Bryman, A. (2012). Social Research Methods. Oxford University Press.

Eka Retnaningsih, L., & Patilima, S. (2022). Kurikulum merdeka pada pendidikan anak usia dini. Jurnal Program Studi PGRA, 8(1), 143–15

DuFour, R., DuFour, R., Eaker, R., & Karhanek, G. (2004). Whatever It Takes: How Professional Learning Communities Respond When Kids Don't Learn. Solution Tree.

Guskey, T. R. (2002). Professional development and teacher change. Teachers and Teaching: theory and practice, 8(3), 381-391.

Hapsari, A., & Widiastuti, R. (2022). Pengalaman Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Indonesia, 12(3), 123-135.

Herwina, Wiwin (2021). Optimalisasi Hasil Belajar Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi. Perspektif Ilmu Pendidikan -journal.unj.ac.id http://doi.org/10.21009/PIP.352.1

Herliani, D.T. Boleng, dan E.T. Maasawet. (2021). Teori Belajar dan Pembelajaran. Klaten: Penerbit Lakeisha.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2021). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbudristek.

Kvale, S. (2007). Doing Interviews. SAGE Publications.

Mustafa, P. S., & Roesdiyanto, R. (2021). Penerapan teori belajar konstruktivisme melalui model PAKEM dalam permainan bolavoli pada sekolah menengah pertama. Jendela Olahraga, 6(1), 50-56. https://journal.upgris.ac.id/index.php/jendelaolahraga/article/view/6255/pdf_1

Lasterman, N. M., & Sihotang, H. (2024). Konsep Pendidikan Alamiah dalam Kurikulum Merdeka menurut Pandangan Jean–Jacques Rousseau. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 1533-1544. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.12606

Purba, Sukarman, dkk. (2021). Landasan Pedagogik: Teori dan Kajian. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Purnawanto, A. T. (2022). Perencanakan pembelajaran bermakna dan asesmen Kurikulum Merdeka. Jurnal Pedagogy, 15(1), 75-94.

Kowarin, S., Sumolang, I., Makaluy, S., & Poch, Y. (2023). Kendala Guru Pak Dalam Mengimplementasi Strategi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Merdeka Belajar. DIDAXEI, 4(2), 658-670. https://e-journal.iaknambon.ac.id/index.php/DX/article/view/880

Soleha, Z., & Mujahid, K. (2024). Analisis Hambatan dan Tantangan: Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Kehidupan Sehari-hari Guru. Jurnal Penelitian Guru Indonesis TSAQOFAH, 4(1), 563-574. 10.58578/tsaqofah.v4i1.2531

Santoso, B. (2023). Dampak Kebebasan Kurikulum Merdeka terhadap Motivasi dan Keterlibatan Siswa. Jurnal Pendidikan Indonesia, 15(2), 78-92.

Sucipto, S., Sukri, M., Patras, Y. E., & Novita, L. Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar: Systematic Literature Review. Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 12(1).

Tilaar, H. A. R. (2004). Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.

Wulandari, D. T., & Sayekti, I. C. (2022). Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui PS-MTTW dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas IV SD. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877-5889.

Yin, R. K. (2011). Qualitative research from start to finish. New York: The Gilford Press.

Yin, R. K. (2014). Case Study Research: Design and Methods. SAGE Publications.

Downloads

Published

2024-08-14

How to Cite

Saragih, O., & Marpaung, R. (2024). Tantangan dan Peluang: Studi Kasus Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Mandiri Berubah Kabupaten Tapanuli Utara. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 4(3), 888–903. https://doi.org/10.53299/jppi.v4i3.632